Selasa, 20 Mei 2014

Adios

Pernah aku berkata pada Damian, bahwa ketakutan seringkali menjadi pembohong terbesar yang mempengaruhi hidup kita. Waktu itu, ia hanyalah seorang anak laki-laki remaja yang gamang terhadap cara bagaimana ia harus melangkah. Dia adalah anak yang paling berani yang pernah kukenal. Maka itulah, di saat-saat kegamangannya itu, ketika harus memilih antara pergi dari rumah menemui nasib atau menjaga adik perempuannya yang berkebutuhan khusus itu. Dan ia, merangkul kedua pilihan itu. Damian pergi dengan adiknya.

"Adios" katanya saat beranjak pergi dengan pandangan datar menatap raut muka sedihku. " Angin tetaplah angin saat berjalan. Pun walaupun begitu, pohon tetaplah pohon walau ia diam. Namun pohon butuh ratusan tahun untuk menjadi besar. Dan angin hanya butuh waktu sebentar untuk menjadi sangat berkekuatan. Bergerak akan membuatmu besar, hermana. "


*To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar